MotoGP Mandalika gak sampai sebulan lagi. Balap GP Indonesia akan dilaksanakan 3-5 Oktober 2025 di Pertamina Mandalika Internatioal Circuit di Lombok.
Jelang perhelatan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, rangkaian kegiatan pendukung siap digelar untuk menyambut ajang kejuaraan dunia ini. Berbagai kegiatan pra-event telah dipersiapkan dengan matang.
Tiga program besar tersebut yakni Riders Parade MotoGP di Kota Mataram (1 Oktober 2025), Riders MotoGP Goes to School (2 Oktober 2025), serta Paddock Tour and Watch Free Practice (3 Oktober 2025).

“Melalui tiga rangkaian besar ini, yakni Riders Parade, Riders Goes to School, dan Paddock Tour untuk Siswa-siswi SMA/SMK pada event MotoGP Mandalika, menunjukkan bahwa ajang kejuaraan dunia ini lebih dari sekadar event balapan kejuaraan dunia, tetapi upaya mendekatkan MotoGP kepada masyarakat.” kata Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association, Priandhi Satria.
Dijelaskannya. “MotoGP sekaligus menjadi sarana edukasi, sarana interaksi budaya, media promosi pariwisata, sekaligus sumber inspirasi bagi generasi muda. Bagi masyarakat Lombok, momen ini akan tercatat sebagai peristiwa bersejarah. Bayangkan, bintang-bintang MotoGP akan turun langsung ke jalanan di Kota Mataram, hari berikutnya mendatangi sekolah-sekolah di Lombok, hingga di Sirkuit Mandalika membuka pintu paddock dunia balap yang biasanya hanya bisa disaksikan lewat layar televisi. Kini hadir dekat dengan masyarakat,”papar Andhi Satria.
Ketiga program ini dirancang untuk menghadirkan MotoGP lebih dekat dengan masyarakat, memperkuat interaksi antara olahraga dunia dengan budaya lokal, serta memberikan pengalaman edukatif bagi generasi muda Lombok.
“Event Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 hadir sebagai panggung global yang sekaligus menjadi pesta rakyat, membawa Lombok dan Indonesia ke pentas dunia,”pungkas Andhi Satria.

Riders Parade MotoGP ( 1 Oktober 2025)

Riders Parade yang akan berlangsung di Kota Mataram membuka pra-event. Parade ini diikuti oleh 12 pembalap MotoGP dunia yang hadir langsung menyapa masyarakat Lombok.
Pebalap MotoGP ini antara lain Marco Bezzecchi, Luca Marini, Somkiat Chantra, Francesco “Pecco” Bagnaia, Maverick Viñales, Brad Binder, Fabio Quartararo, Miguel Oliveira, Raul Fernandez, Franco Morbidelli, Fabio Di Giannantonio, dan Mario Aji.
Kehadiran Mario Aji sekaligus menjadi perwakilan pembalap Indonesia dalam parade bergengsi ini.
Acara parade dimulai dari Lapangan Sangkareang menuju Jalan Udayana sebagai titik akhir. Setibanya di Udayana, para pembalap akan disambut dengan tarian tradisional khas Indonesia sebelum menyapa ribuan penonton yang memadati lokasi. Setelah itu, para pembalap akan diajak berbincang singkat di panggung sekaligus membagikan hadiah merchandise kepada penonton.
Sebuah tantangan unik berupa tarian Pacu Jalur juga akan melibatkan seluruh rider, menciptakan suasana akrab dan penuh keceriaan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama, meet and greet, serta kesempatan doorstop interview untuk media.
Selain interaksi dengan pebalap, parade ini juga diperkaya dengan karnaval budaya dan hiburan musik. Masyarakat dapat menyaksikan tarian tradisional yang mengisahkan legenda Putri Mandalika, lengkap dengan nuansa karnaval yang meriah.
Riders MotoGP Goes to School (2 Oktober 2025)
MotoGP hadir lebih dekat dengan generasi muda Lombok melalui program Riders Goes to School. Tahun ini, ada dua sekolah yang menjadi lokasi utama kegiatan, yakni SD Negeri 2 Ngolang di Lombok Tengah dan Pondok Pesantren Nurul Ijtihad Al-Ma’arif NU Lenser.
SD Negeri 2 Ngolang merupakan sekolah dasar dengan sekitar 160 siswa yang terdiri dari 87 siswa laki-laki dan 73 siswi perempuan. Sekolah ini dikenal memiliki komitmen tinggi dalam mendidik anak-anak melalui pembelajaran berkualitas yang berpadu dengan nilai-nilai lokal.
Di sekolah ini, acara bakal berlangsung di halaman sekolah. Siswa diajak mengenal MotoGP melalui kegiatan edukatif, mulai dari workshop keselamatan berkendara, kuis interaktif, hingga sesi tanya jawab dan foto bersama rider.
Pondok Pesantren Nurul Ijtihad Al-Ma’arif NU Lenser menjadi lokasi kedua. Pesantren yang menampung sekitar 200 santri ini memiliki kombinasi pendidikan agama dan umum. Kegiatan digelar di aula pesantren dengan atmosfer yang lebih formal.
Para santri, baik laki-laki maupun perempuan, mendapatkan pengalaman berharga mengikuti workshop keselamatan berkendara, kuis seputar MotoGP, serta sesi foto dan berbincang langsung dengan pembalap.
Program Goes to School ini menghadirkan beberapa agenda utama. Workshop keselamatan berkendara atau Mini Safety Riding Workshop menekankan pentingnya penggunaan helm, jaket, serta aturan lalu lintas dasar.
Anak-anak juga diajak mensimulasikan cara menyeberang jalan dengan aman dan mengenali berbagai rambu lalu lintas. MotoGP Quiz for Kids menghadirkan permainan edukatif yang menyenangkan, seperti menebak arti bendera balap, menemukan gambar identik, hingga menjawab pertanyaan ringan tentang dunia balap.
Momen yang paling ditunggu-tunggu tentu adalah sesi meet and greet, di mana anak-anak dapat menyapa pembalap idola, berfoto bersama, sekaligus mendengar kisah inspiratif tentang perjuangan di lintasan MotoGP.
Paddock Tour and Watch Free Practice MotoGP – Jumat, 3 Oktober 2025

Rangkaian pra-event MotoGP Mandalika puncaknya program Paddock Tour and Watch Free Practice di Sirkuit Mandalika. Kegiatan ini melibatkan 1.000 siswa dari lima sekolah menengah di kawasan Pujut, yaitu SMAN 1 Pujut, SMAN 2 Pujut, SMKN 1 Pujut, SMKN 2 Pujut, dan SMKN 3 Pujut.
Para siswa dipilih karena berada di wilayah terdekat dengan Mandalika, sekaligus untuk menegaskan komitmen penyelenggara dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar.
Kegiatan paddock tour berlangsung dengan sistem kelompok. Setiap harinya, 200 siswa dibagi ke dalam grup-grup kecil berisi 25 orang. Mereka kemudian diajak berkeliling ke delapan station pengalaman yang sudah disiapkan secara khusus.
Di sesi pertama, siswa berkesempatan naik ke podium juara dan berfoto, merasakan langsung atmosfer yang biasa dialami para pembalap saat mengangkat trofi kemenangan.
Selanjutnya, mereka mengunjungi tenda Asia Talent Cup, tempat pembibitan pebalap muda Asia yang menjadi pintu menuju MotoGP. Setelah itu, mereka diperkenalkan dengan ruang konferensi pers, di mana para jurnalis dunia biasa mewawancarai pebalap top.
Perjalanan berlanjut ke studio siaran, di mana para siswa dapat melihat bagaimana tayangan MotoGP diproduksi untuk jutaan penonton di seluruh dunia. Mereka juga diajak memahami fungsi International Press Facility (IPF) sebagai pusat aktivitas media global.
Di ruang teknis, siswa belajar tentang ban balap MotoGP, salah satu elemen penting yang sangat menentukan performa motor. Tidak ketinggalan, mereka juga mengunjungi Medical Centre yang dilengkapi fasilitas modern untuk menjamin keselamatan pebalap.
Paddock tour diakhiri dengan kunjungan ke area paddock utama, tempat tim-tim MotoGP menyiapkan motor dan strategi. Seluruh proses tur didampingi oleh pemandu resmi dari Dorna Sports serta perwakilan panitia lokal. Sistem rotasi yang diterapkan memastikan semua siswa mendapat kesempatan untuk mengikuti seluruh pengalaman secara merata.
Siswa juga memperoleh kesempatan istimewa menonton langsung sesi latihan bebas MotoGP dari tribun sirkuit. Bagi mereka, ini akan menjadi pengalaman pertama mendengar deru mesin MotoGP yang melaju kencang di lintasan Mandalika.
Program paddock tour ini menjadi wujud nyata sinergi antara dunia pendidikan dengan industri pariwisata-olahraga. Anak-anak Lombok tidak hanya menyaksikan, tetapi juga belajar langsung tentang peluang karier di berbagai sektor, mulai dari otomotif, teknik, manajemen event, hingga media olahraga internasional. Bagi sebagian besar siswa, ini bukan sekadar tur, melainkan pengalaman hidup yang akan melekat selamanya.
foto : MGPA